Jumat, Mei 30, 2008

Rakernas III PDIP Rekomendasikan Megawati Capres Pemilu 2009

Makassar - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan merekomendasikan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP untuk menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai calon Presiden (Capres) Pemilu 2009 dan kriteria calon Wakil Presiden (Cawapres) yang bisa bekerja sama dengan Megawati.

Sekjen DPP PDIP, Pramono Anung, membacakan rekomendasi Rakernas III PDIP tersebut di hotel Clarion Makassar, Rabu malam, dan sekaligus menetapkan kriteria cawapres.

Kriteria cawapres yang akan mendampingi Megawati adalah memiliki basis ideologi dan semangat Pancasila dalam mendukung tercapainya cita-cita proklamasi bangsa dan memiliki basis dukungan rakyat.

Kriteria lainnya adalah progresif dalam mewujudkan kemakmuran rakyat, memiliki sikap kenegarawanan dan kepemimpinan yang kuat untuk melakukan reformasi birokrasi serta bisa bekerjasama dengan Capres tersebut.

Rakernas III PDIP yang dibuka Ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, Selasa (27/5), juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran partai untuk menyiapkan dan mengikuti seluruh proses tahapan pemilu dengan baik. Kepada seluruh struktural partai agar menyiapkan kader-kader perempuan PDIP sebagai calon legislatif supaya dapat memenuhi syarat minimal 30 persen sebagaimana yang ditetapkan oleh undang-undang.

Kedepankan semangat cinta kasih

Rekomendasi Rakernas III partai tersebut menyerukan agar warga bangsa harus membangkitkan rampak kebersamaan untuk bergotong royong, bersatu, bekerja dan berjuang dengan saling mengisi dan mengedepankan semangat cinta kasih dalam membangun bangsa.

Selanjutnya, Rakernas III PDIP menyerukan kepada warga bangsa untuk meneguhkan kembali Pancasila sebagai landasan, tiang penyanggah, acuan, arah dan bingkai yang menjadi dasar restorasi kehidupan kebangsaan serta menyerukan kepada seluruh kader partai untuk mengobarkan kembali martabat rakyat dan kepribadian bangsa yang berkebudayaan Indonesia.

Pada bidang politik dan pemenangan pemilu, Rakernas III PDI Perjuangan menegaskan tekad perjuangan politiknya untuk memenangkan pemilu legislatif (pileg) dan pemilu Presiden 2009.

Rekomendasi ini juga menegaskan bahwa memenangkan pileg dan pilpres pada pemilu 2009 adalah bukan sekadar untuk menggapai kekuasaan politik semata, tetapi merupakan jembatan emas untuk membangun bangsa, membangun negeri yang mengedepankan rakyat di atas segalanya.

Rakernas tersebut juga mendukung mekanisme penjaringan dan penjaringan calon anggota legislatif guna meningkatkan kualitas anggota legislatif PDI Perjuangan serta menegaskan pentingnya moralitas, etika dan `track record` calon anggota legislatif sebagai pertimbangan penting untuk memperbaiki citra lembaga legislatif.

Sesalkan tindak kekerasan terhadap mahasiswa

Dalam rekomendasi tersebut juga disampaikan sikap menyesalkan terjadinya tindak kekerasan terhadap penanganan demonstrasi yang dilakukan aparat keamanan terhadap mahasiswa.

"Tindakan sepihak yang dilakukan aparat keamanan dengan memasuki kampus telah mencederai kebebasan akademik," katanya.

Ledakan sosial

Rekomendasi hasil Rakernas III PDI Perjuangan menilai bahwa kenaikan harga BBM 23 Mei 2008 menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok, harga barang dan jasa lainnya terus meningkat, sementara daya beli masyarakat semakin menurun. Realitas tersebut jika tidak diantisipasi sangat berpotensi menimbulkan ledakan sosial yang akan melahirkan disintegrasi sosial dan nasional.

PDIP menyerukan kepada seluruh kader PDIP untuk memperkuat tradisi politik yang berpihak kepada rakyat khususnya rakyat miskin yang terpinggirkan dan menjadi korban ketidakadilan. Karena itulah program pemberdayaan masyarakat, penguatan produksi dan hasil panen budidaya tanaman pangan ditingkatkan.

Selanjutnya, memperkuat program perlindungan harga atas komoditas pokok pertanian, program penyediaan stasiun bahan bakar minyak (SPDN) untuk nelayan, reformasi birokrasi, peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan serta peningkatan kemampuan rakyat.

Rekomendasi itu juga memandang kebijakan ekonomi nasional saat ini yang menjadi `main stream` kebijakan tim ekonomi pemerintah telah mengesampingkan prinsip-prinsip ekonomi politik yang bersumber dan merupakan turunan dari ideologi Pancasila yang masih diakui dan ditetapkan sebagai ideologi nasional.

Kebijakan ekonomi yang telah diterapkan di bidang energi dan pangan yang cenderung diserahkan kepada mekanisme pasar (supply and demand) adalah kebijakan ekonomi yang sangat bertentangan secara `fatalistik` dengan prinsip-prinsip keadilan sosial sebagaimana yang diamanatkan sila ke lima Pancasila.

Rekomendasi hasil Rakernas III PDI Perjuangan juga menginstruksikan pada seluruh kader partai yang bertugas di legislatif dan eksekutif untuk memperkuat kebijakan pemberdayaan rakyat melalui kebijakan anggaran yang mempercepat terpenuhinya hak rakyat terhadap pekerjaan yang layak, terpenuhinya pelayanan dasar di bidang kesehatan dan pendidikan.

Penutupan Rakernas III PDI Perjuangan tersebut dihadiri Ketua DPD PDIP Sulsel, HZB. Palaguna dan sekitar 1.000 peserta utusan DPD PDIP dan DPC PDIP kabupaten/kota seluruh Indonesia.
(www.antara.co.id)

Taufiq Kiemas: Harlah Pancasila Tak Kalah Penting Dibanding Harkitnas

Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) Taufiq Kiemas berpendapat, hari lahir Pancasila pada 1 Juni merupakan rangkaian sejarah yang tidak kalah pentingnya dengan Kebangkitan Nasional 20 Mei.

"Kalau kita merayakan Harkitnas tapi melupakan kelahiran Pancasila, kan `kocak` (lucu) juga," kata Taufiq Kiemas menjawab pers di sela-sela rapat pengurus PDIP se-DKI dan Panitia Pelaksana "Gebyar Pancasila 1 Juni" di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, jika bangsa ini merayakan secara besar-besaran Harkitnas, maka hari kelahiran Pancasila juga harus diperingati pula dengan upaya yang sama.

Lebih lanjut suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri itu mengatakan bahwa rentetan panjang dari Harkitnas itu adalah Sumpah Pemuda, kelahiran Pancasila hingga proklamasi kemerdekaan.

"Jadi kebangkitan nasional itu merupakan bagian dari sejarah membentuk dasar negara ini sehingga akhirnya bangsa ini merdeka," katanya.

Pancasila tak terlahir bangsa Indonesia tak memiliki konstitusi

Dia menegaskan makna penting Pancasila, dimana jika dasar negara itu tidak terlahir maka bangsa Indonesia tidak akan memiliki konstitusinya.

Bagaimana pun, Taufiq Kiemas menambahkan, semua itu telah menjadi rentetan sejarah yang panjang dan menjadi kewajiban bangsa ini untuk memperingatinya.

Pancasila pertama kali dicetuskan Bung Karno di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945.
(www.antara.co.id)

Selasa, Mei 27, 2008

Rachmat Yasin-Karyawan Faturachman Pasangan Kuat Kab Bogor

 
PPP Ajak Parpol Lain Bergabung
CIBINONG-Pinangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap Rachmat Yasin (RY) disambut Partai Persatuan Pembangunan. Melalui rapat pengurus DPC PPP Kabupaten Bogor diputuskan untuk menerima pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Faturachman (RAHMAN) sebagai calon Bupati/Wakil Bupati Bogor periode 2008-2013.

"Kita sangat menghargai rekomendasi DPP PDIP yang menjodohkan RY dan Karfat di Pilkada Kabupaten Bogor. Untuk itu kami menerima untuk berkoalisi dengan PDIP," tegas Teuku Hanibal Asmar, sekretaris DPC PPP Kabupaten Bogor dalam konferensi pers di Sekteriat DPC PPP Kabupaten Bogor Jalan Tegar Beriman, Senin (26/5) kemarin. Hadir dalam jumpa pers itu Wakil Sekretaris DPC PPP Kabupaten Bogor Didi Furqon Firdaus, Dua Wakil Ketua Majelis Pakar DPC PPP Kabupaten Bogor H Rudi Ferdian dan Rifdian Surya Darma dan David Rizar Nugroho, Project Officer Media Center Rachmat Yasin.

Menurut pria yang akrab disapa Iqbal itu, rapat pengurus DPC PPP Kabupaten Bogor dipimpin langsung Ketua DPC PPP Kabupaten Bogor Rachmat Yasin dan dihadiri oleh unsur Majelis Pertimbangan Cabang, Pengurus Harian Cabang dan Majelis Pakar Cabang. Agenda rapat tersebut adalah untuk menyikapi keluarnya rekomendasi DPP PDIP yang memasangkan RY dan Karfat sebagai calon Bupati/Wakil Bupati Bogor. Pada Senin (25/5) malam, RY menerima salinan rekomendasi DPP PDIP. Salinan rekomendasi itu diserahkan langsung Karfat kepada RY. Saat menyerahkan salinan rekomendasi DPP PDIP, Karfat didampingi Wawan Risdiawan, anggota DPRD Kabupaten Bogor dari PDIP. Sedangkan RY didampingi pengurus DPC PPP Kabupaten Bogor.

Iqbal menjelaskan, selain rapat memutuskan menerima pinangan PDIP, PPP juga masih membuka peluang bagi parpol lain untuk bergabung untuk memperkuat paket RAHMAN.
"Kami membuka diri bagi parpol lain untuk berkoalisi. Bisa jadi parpol pendukung atau parpol pengusung paket RAHMAN," tegas Iqbal yang juga anggota DPRD Kabupaten Bogor.
Dalam kesempatan Iqbal memaparkan bahwa Kamis (29/5) lusa DPC PDIP dan DPC PPP akan mengundang Pengurus Anak Cabang (PAC) se Kabupaten Bogor untuk sosialisasi paket RAHMAN. Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas rencana pembentukan tim sukses.

Kaya Iqbal, PPP dan PDIP memiliki pengalaman berkoalisi pada Pilkada Jawa Barat lalu. Menurutnya, pengalaman itu akan menjadi modal berharga untuk sama-sama berjuang memenangkan paket RAHMAN. "Soal hasil akhir Pilkada Jabar itu masalah lain. Yang jelas kita dan PDIP sudah punya modal karena pernah bekerja sama," tegasnya.

Iqbal yakin koalisi PDIP dan PPP ini akan memberikan kontribusi suara yang besar untuk paket RAHMAN. Dalam hitung-hitungannya, paket RAHMAN dipredikdikan akan meraih suara di atas 50 persen.
"Kalau jumlah hak pilihnya 2,7 juta pemilih, maka kita targetklan akan mendapatkan suara sekitar 1,4 juta. Kita sangat optimistis jika pasangan ini akan mendapatkan kemenangan," jelasnya
(www.rycenter.com)

Senin, Mei 12, 2008

Biodata Karyawan Fathurachman

 
Nama : H. Karyawan Fathurachman, SH,MH
Lahir di Bogor, tanggal 13 Pebruary 1963 dengan nama panggilan sehari-hari Wawan Khusnun, sebagai anak 11 dari 12 orang bersaudara.
Tempat tinggal di Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Istri: Hj. Dra. Saptariyani, seorang Alumni FKIP-UIK Bogor, dan telah dikaruniai 2 (dua) anak, yaitu :
1. PROLETINA PUSPANEGARA, Perempuan yang lahir di Bogor pada tanggal 20 Mei 1996; dan
2. GALIH CAKRABUANA, Laki-laki yang lahir di Bogor pada tanggal 29 Juli 1998.

Bapak: H. Entol Muchamad Khusnun, Lahir di Menes Benten, tanggal 12 Desember 1911 adalah seorang Perintis Kemerdekaan republik Indonesia yang sempat terpilih menjadi Rois Nahdatul Ulama (NU) untuk wilayah Banten dan Lampung pada Muktamar Pertama Nahdatul Ulama (NU) yang diselenggarakan di Kabupaten Pandeglang-Banten Tahun 1938.
Pondok Pesantren Al-Choeriyah di Citangkil Kabupaten Serang-Banten, merupakan Lembaga Pendidikan yang pernah dipimpinnya dimasa pendudukan Belanda. Pendidikan Formal yang pernah ditempuhnya HIS, MULO B, dan AMS (Algemein Midelbaar School) di Batavia.

Ibu: Hj. Siti Halimah, dilahirkan di Sukaraja - Bogor, tanggal 20 Januari 1925. Pendidikan terakhirnya Vorvoleg (Sekolah Kepandaian Putri).
Hanya seorang Ibu rumah tangga biasa yang karena amal bhaktinya kepada nusa, bangsa dan negara dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan RI, telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari Pemerintah RI sebagai Veteran Pejuang Kemerdekaan.

Pendidikan :
TK - SD Regina Pacis Bogor,
SMPN 1 Bogor,
SMA Negeri 1 Bogor,
Sarjana Hukum Univ. Pakuan,
Magister Hukum Univ. Jayabaya & Masih pendidikan doktoral

Organisasi :
Pengurus OSIS di SMP tahun 1979.
Pengurus OSIS di SMU tahun 1981.
Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Pakuan Bogor tahun 1986.
Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pakuan Bogor tahun 1987.
Ketua Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung "Satya Soedirman" Bogor tahun 1983.
Anggota Badan SAR Nasional tahun 1984.
Pemuda Demokrat.
GSNI
GMNI

Pengalaman Politik :
1. Koordes PDI Desa Kedunghalang, 1982-1987;
2. Koorcam PDI Kecamatan Kedunghalang, 1987-1992;
3. PAC PDI Kecamatan Sukaraja, 1992-1997;
4. Wakil Sekretaris DPC PDI Kabupaten Bogor, 1997-1999;
5. Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor, 1999-2003;
6. Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor, 2005-2010;
7. Pendidikan Politik Generasi Muda Kabupaten Bogor, 1986;
8. Kursus Kader Partai, 1991;
9. T.O.T Petugas Pemilu Partai, 2002;
10. Kursus Kader Partai Tingkat Madya, 2001;

Pekerjaan :
1. Guru SMA Bina Sejahtera Bogor untuk mata pelajaran Sosiologi, Antropologi, Tata Negara (1986).
2. Pengacara Perselisihan Perburuhan, tahun 1987.
3. Wiraswasta bidang Jasa Bogo, Catering Service, tahun 1996.
4. Ketua Fraksi PDI Perjuangan Masa Bakti 1999-2004.
5. Wakil Ketua DPRD Masa Bhakti 2004-2009.

Hobi :
Mendaki Gunung, Hiking, Sepak Bola, Bulu Tangkis.

Buku Favorite :
Dibawah Bendera Revolusi, Materialisme Dialegtika dan Logika, Al-quran

Film Favorite :
Biografi atau Riwayat Perjuangan Hidup

Musik Favorite :
Semua musik ...

TV Shows Favorite :
Sejarah, Penegakan Hukum dan Autobiografi.

Bintang :
Aquarius

Motto Hidup :
- Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana.
- Adalah tidak mungkin menjadi orang yang serba tahu, tetapi paling tidak jadilah orang yang tahu walau serba sedikit karena dengan itulah kita akan membangun masyarakat Kabupaten Bogor.
-Memang kami bukan yang terbaik, tetapi kami berusaha untuk menjadi lebih baik.

Kontak & info :
Siapa pun yang berdomisili dan berasal dari Kabupaten Bogor dan Sekitarnya..

Hubungi kami di :
Kantor FPDIP DPRD dan DPC PDIP Kab. Bogor.

Menghubungi karyawan fathurachman di Email : wawankusnun@yahoo.com

Terima kasih atas info dan masukan yang anda berikan..

Insyaallah akan kami perjuangkan untuk diwujudkan...

Sebelumnya kami mohon maaf atas keterbatasan kami, jika kami tidak mampu memperjuangkan aspirasi anda di DPRD Kabupaten Bogor, karena Anggota FPDIP hanya delapan orang (8 kursi) atau sekitar 16%.

Hal tersebut tidak memadai untuk mengambil keputusan penting untuk rakyat Bogor khususnya, umumnya rakyat Jawa Barat dan Indonesia..

Walaupun begitu, kami senantiasa akan hadir bersama dan untuk rakyat..


Catatan :
VISI dan MISI
Memimpin Kabupaten Bogor

Visi : Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat

Misi : 4 (Empat) Pilar Kesejahteraan Sosial Rakyat
1. Menciptakan Kedaulatan Pangan
1.1. Sasaran :
- Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
- Meningkatkan produksi beras daerah
- Melepaskan ketergantungan terhadap pasokan daerah lain / Luar Negeri
- Menjadikan Bogor sebagai lumbung beras Nasional.

1.2. Langkah :
- Rekruitmen tenaga kerja ahli calon PPL bidang pertanian, perkebunan, perhutanan.
- Penanaman pohon dihulu sungai sebagai daerah tangkapan air.
- Pembuatan bendungan, waduk, jaringan irigasi teknis
- Pembuatan sawah baru
- Penyediaan bibit padi unggul dan pupuk
- Pembuatan sumur resapan bagi setiap pemberian IMB
- Penyediaan teknologi pasca panen
- Memperbaiki jaringan infra struktur dan transportasi
- Penguasaan tata niaga pasar melalui BUMD
- Adakan kompetisi tahunan bidang pertanian
- Mendirikan Bank Perkreditan Rakyat di tiap kecamatan untuk mendukung pengembangan ekonomi pedesaan.


2. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
2.1. Sasaran :
- Meningkatkan angka harapan hidup
- Mencukupi kebutuhan gizi masyarakat
- Dipahaminya pola hidup sehat, alami tanpa ketergantungan obat kimia
- Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penderita penyakit dan pasien kecelakaan secara maksimal

2.2. Langkah :
- Rekruitmen tenaga para medis, dokter, bidan desa, mantra sesuai dengan rasio jumlah penduduk
- Pembangunan rumah jaga dokter puskesmas
- Pembangunan rumah bidan di tiap desa
- Penyediaan obat murah alami
- Pembangunan jaringan air bersih
- Pembuatan MCK dan jamban keluarga

3. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan
3.1. Sasaran :
- Meningkatkan kualitas SDM, agar berdaya saing tinggi
- Pemberantasan buta huruf
- Penuntasan wajib belajar dikdas 9 tahun GRATIS.

3.2. Langkah :
- Tingkatkan kesejahteraan guru dengan memberikan gaji berikut tunjangan yang cukup
- Pembangunan rumah dinas Kepala Sekolah dan penjaga sekolah
- Berikan kredit pemilikan rumah bagi para guru
- Perbaikan fisik gedung sekolah tidak dengan sistem tender tetapi dengan swakelola
- Membuat perda larangan mempekerjakan tenaga kerja anak usia sekolah
- Penataan ulang terhadap penyelenggaraan kursus, bimbingan belajar, les privat, yayasan.
- Mendorong partisifasi pihak swasta dalam pengelolaan sekolah


4. Pemberdayaan Angkatan Kerja
4.1. Sasaran :
- Terserapnya semua tenaga kerja terutama yang berpendidikan rendah dan tidak terampil
4.2. Langkah :
- Membuka pintu investasi bagi industri ekonomi di 40 Kecamatan dan menciptakan iklim ekonomi yang sehat.
- Buat kontrak dengan bukog, bahwa Bogor sebagai daerah penyedia pangan
- Mendirikan aneka pabrik pengelolaan pangan di 40 Kecamatan
- Merangsang pengembangan industri rumah tangga dan penyediaan pasar.



Jika hal tersebut diatas telah terpenuhi dalam arti masyarakat sudah tidak lapar (tidak melarat) dan rakyat sudah tercerahkan (tidak bodoh/tidak mudah dibohongi), maka kami sudah dapat melangkah untuk menuntaskan persoalan Akhlak - Moral, Supremasi Hukum, Keamanan - Ketertiban, Penataan Birokrasi, dll.

Harapan kami semua pihak yang berkepentingan turut serta membantu dan mendukung kami untuk menyelesaikan tanggung jawab tersebut..


Salam Hangat dan Juang selalu...


Merdeka!!!

(http://profiles.friendster.com/wawankusnun)

Jumat, Mei 09, 2008

"Tip Politik" Akbar Tanjung Buat PDIP

Jakarta - Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Dr Ir H Akbar Tandjung, yang didaulat menyampaikan pidato politik pada peringatan HUT ke-1 Baitul Muslimin Indonesia, ternyata menimpalinya dengan memberi kado atau "tip politik" bagi PDI Perjuangan.

"Yang pertama, tentu saya mendukung dan sekaligus memberi apresiasi terhadap terbentuknya Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) sebagai salah satu organ sayap PDI Perjuangan," katanya di hadapan sekitar 2.000 orang (massa) Bamusi yang memadati halaman dan ruang-ruang Kantor DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.

Yang kedua, demikian Akbar Tandjung, sebuah partai besar memang butuh sayap pergerakan. "Ada yang disebut 'youth wing' atau sayap pemuda, dan itu sudah ada di PDI Perjuangan, kemudian 'wing' perempuan, dan seterusnya".

Mantan Ketua DPR RI itu lalu melihat ada dua hal yang patut dimainkan partai ini dengan Bamusi-nya lebih lanjut.

"Katakanlah ini `tip politik` saja yah. Jadi yang pertama, Bamusi bisa dimainkan untuk semakin memperkuat basis-basis dukungan. Dan kehadiran Bamusi sudah sangat tepat, karena mayoritas pemilih PDI Perjuangan pastilah kalangan muslim. Jadi, wajar memang dibentuk organ sayap untuk semakin memperkuat basis pemilih yang mayoritas muslim. Di Partai Golkar yang pernah saya pimpin juga ada Majelis Dakwah Islamiyah (MDI), Al Hidayah dan lain-lain," ungkapnya.

Selanjutnya, menurut Akbar Tanjung, Bamusi pun diharapkan dapat dimainkan untuk lebih memberikan dukungan kepada pencerahan terhadap umat (Islam) di lingkup internal maupun eksternal.

"Harus dibuka wawasan umat, bahwa Islam itu agama inklusif atau terbuka, dan toleran serta modern. Sebagaimana pula PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis yang terbuka, menghargai kemajemukan atau pluralitas sebagai kekuatan. Jadi, PDI Perjuangan melalui kader-kadernya di Bamusi bisa mencetak barisan massa partai dari kalangan Islam yang berorientasi kepada kebangsaan, menghormati kemajemukan serta inklusif (terbuka). Dan sesungguhnya, itulah sejatinya Islam," tandas Akbar Tandjung lagi.

Tambah terus sayapnya

Bagaimana pun, katanya, agama itu merupakan sumber motivasi, inspirasi dan nilai-nilai bagi penguatan kehidupan berbangsa serta bernegara.

"Saya tambah `tip politik` saya dengan mengharapkan, agar PDI Perjuangan mengembangkan sayap lainnya.

"Tambah terus sayapnya, misalnya mungkin di barisan tani jika belum ada, juga buruh dan seterusnya. Kalau pemuda saya lihat sudah ada. Tinggal tambah sayap lainnya, yang kiprahnya nanti berujung pada penguatan pendidikan politik bagi rakyat, agar rakyat semakin tahu hak-hak politiknya, dan memiliki kesadaran politik. Dengan begitu, PDI Perjuangan sebagaimana juga Partai Golkar, akan terus tumbuh sebagai partai-partai besar," tandasnya.

Akbar Tanjung pada akhirnya mengharapkan, kehadiran sayap-sayap organisasi partai itu, termasuk Bamusi, bisa semakin memperkuat kualitas perpolitikan di Indonesia.
(www.antara.co.id)